Jumat, 02 Oktober 2015

Peranan Paguyuban Mojang Jajaka Melalui Acara Putera Puteri Citanduy Terhadap Sumber Daya Air di Kota Banjar

(Studi kasus pada masyarakat di Kota Banjar)
Penulis 1 : Fairuz Sani, Penulis 2 : Rizaldy Al Rassyid, Penulis 3 : Riyan Nurdiana
SMA Negeri 1 Banjar
Jalan KH Mustofa No. 1
ABSTRAKSI
Saat ini banyak sekali permasalahan mengenai kesehatan lingkungan yang dialami oleh masyarakat di Kota Banjar, salah satunya tentang permasalahan sumber daya air yang berada di Kota Banjar, diakibatkan oleh ketidak peduliannya masyarakat Kota Banjar terhadap sumber daya air. Permasalahan tersebut membuat  sebagian masyarkat khususnya Paguyuban Mojang Jajaka Kota Banjar tertarik untuk melestarikan sumber daya air yang ada di Kota Banjar yaitu dengan membuat acara pemilihan duta pariswisata air pada acara Putera Puteri Citanduy.
Dari pemilihan duta tersebut nantinya akan mewakili dan menjadi percontohan masyarakat umum di Kota Banjar agar lebih mencintai dan melindungi sumber daya air khususnya sumber daya air sungai Citanduy. Banyak sekali kegiatan yang dilakukan oleh putera puteri Citanduy yang telah terpilih, kegiatan tersebut semata-mata untuk mengajak seluruh lapisan masyarakat di Kota Banjar untuk berperan aktif dalam upaya perlindungan sumber daya air sungai Citanduy.
Kata kunci : Permasalahan sumber daya air yang ada di Kota Banjar, Peranan duta putera puteri Citanduy, tujuan diadakannya acara pemilihan duta putera-puteri Citanduy.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.       LATAR BELAKANG
Kehidupan manusia pada saat ini sangat bergantung pada air. Air merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui, misalnya melalui proses daur air di alam. Masyarakat banyak menggunakan air sebagai kebutuhan hidupnya. Khususnya masyarakat di Kota Banjar dan umumnya masyarakat di Indonesia. Kota Banjar merupakan sebuah kota di Provinsi Jawa Barat, Indonesia yang berada di perbatasan dengan kabupaten Cilacap. Kota Banjar adalah suatu wilayah yang berada pada ketinggian 16 meter dpl - 356 m dpl. Yang sebagian wilayahnya merupakan dataran rendah yang dikelilingi perbukitan dan memiliki aliran sungai yaitu Sungai Citanduy.
Sungai citanduy merupakan aliran sungai yang membatasi dua provinsi yaitu provinsi Jawa Barat dan Provinsi Jawa Tengah salah satunya Desa Sukanegara, Kertajaya, Maruyungsari, dan Desa Paledah Kecamatan Padaharang  Kabupaten Pangandaran dengan Desa Sidanegara  Kecamatan Kedungreja, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Masyarakat di Kota Banjar banyak yang memanfaatkan Sungai Citanduy sebagai kebutuhan hidupnya. Tidak hanya itu, ada sebagian masyarakat yang ingin melestarikan sumber daya air agar masyarakat peduli terhadap Sungai Citanduy. Sebagian masyarakat yang dimaksud yaitu “Paguyuban Mojang Jajaka Kota Banjar”
Paguyuban Mojang Jajaka Kota Banjar berdiri tanggal 14 Juli 2007 bertepatan dengan Pasanggiri Moka Banjar yang ke-5, yang diprakarsai oleh kang Tian Septian S.Pd, kang Zia Perdana ST, kang Ade Hendrik ST, Teh Maya Dewi SH, Teh Tatum Maziatunnisa S.Pd. Dan ketua terpilih Kang Hilman Fauzan, S.Pd.
Sejak tahun 2008, Paguyuban Mojang Jajaka Kota Banjar sudah menyelenggarakan acara yang bertujuan untuk melestarikan Sungai Citanduy dengan harapan bahwa Sungai Citanduy dapat menjadi area wisata air. Acara tersebut yaitu Festival Citanduy. Dan pada tahun 2012 sampai sekarang Paguyuban Mojang Jajaka Kota Banjar menyelenggarakan acara “Putera Puteri Citanduy” dengan tujuan yang sama dan diikuti oleh remaja se-Kota Banjar.

1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa tujuan diselenggarakannya Putera Puteri Citanduy di Kota Banjar?
2. Bagaimana peranan acara Putera Puteri Citanduy terhadap Sungai Citanduy?

1.3 TUJUAN
Tujuan penulisan ini, yakni untuk mengetahui peranan paguyuban mojang jajaka melalui acara putera puteri citanduy  terhadap sumber daya air di Kota Banjar.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Sumber Daya Air
2.1.1 Pengertian Sumber Daya Air
Sumber daya air adalah sumber daya berupa air yang berguna atau potensial bagi manusia. Kegunaan air meliputi penggunaan di bidang pertanian, industri, rumah tangga, rekreasi, dan aktivitas lingkungan. Sangat jelas terlihat bahwa seluruh manusia membutuhkan air tawar.
2.1.2 Pengelolaan Sumber Daya Air
Dalam Undang-Undang Dasar Tahun 1945 pasal 33 ayat 3 disebutkan bahwa : “Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya, dikuasai negara dan dipergunakan sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat secara adil dan merata”. Selanjutnya pasal ini dijelaskan lebih lanjut dalam Undang-Undang No.7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air, bahwa:
1.      Sumber Daya Air merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa yang memberikan manfaat serbaguna untuk mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat di segala bidang baik sosial, ekonomi, budaya, politik maupun bidang ketahanan nasional.
2.      Dalam menghadapi ketidakseimbangan antara ketersediaan air yang cenderung menurun, dan kebutuhan air yang cenderung meningkat sejalan dengan perkembangan jumlah penduduk dan peningkatan aktivitas ekonomi masyarakat, sumberdaya air harus dikelola, dipelihara, dimanfaatkan, dilindungi dan dijaga kelestariannya dengan memberikan peran kepada masyarakat dalam setiap tahapan pengelolaan sumberdaya air.
3.      Pengelolaan sumberdaya air perlu diarahkan untuk mewujudkan sinergi dan keterpaduan antar wilayah, antar sektor, dan antar generasi dalam rangka memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.

Penggunaan air dapat dikategorikan sebagai penggunaan konsumtif dan non-konsumtif. Air dikatakan digunakan secara konsumtif jika air tidak dengan segera tersedia lagi untuk penggunaan lainnya, misalnya irigasi (di mana penguapan dan penyerapan ke dalam tanah serta penyerapan oleh tanaman dan hewan ternak terjadi dalam jumlah yang cukup besar).
Jika air yang digunakan tidak mengalami kehilangan serta dapat dikembalikan ke dalam sistem perairan permukaan (setelah diolah jika air berbentuk limbah), maka air dikatakan digunakan secara non-konsumtif dan dapat digunakan kembali untuk keperluan lainnya, baik secara langsung maupun tidak langsung. Diantaranya sebagai berikut :
1.      Sumber bahan pangan. Manusia dan hewan dapat memperoleh sumber makanan dari perairan, seperti berbagai jenis ikan, rumput laut, kepiting, udang, kerang dan lainnya.
2.      Prasarana lalulintas air antar pulau atau antarbenua. Wilayah yang didominasi oleh perairan sangat bergantung pada lalulintas air, seperti adanya sungai atau laut  inilah hubungan antar wilayah dapat erjalin.
3.      Fungsi energi seperti pembangkit tenaga. Pergerakan air pasang dan surut dapat menghasilkan energi listrik. Selain itu, arus laut dapat dimanfaatkan ebagai energi pendorong perahu secara alami.
4.      Fungsi rekreasi. Kondisi pantai, danau, dan lau yang indah dan bersih difungsikan sebagai objek wisata.
5.      Fungsi pengaturan iklim. Perbedaan sifat fisik air laut dan daeratan dapat memengaruh gereakan udara (angin). Hal ini selanjutnya memanaskan perairan dan mengakibatkan penguapan kemudian turun sebagai hujan.
6.      Sebagai tempat usaha perikanan. Manusia memanfaatkan perairan sebagai usaha perikanan, seperti tambank udang, pengembangbiakan kerang mutiara dan sejenisnya.
7.      Sumber mineral, seperti garam, kalium karbonat, dan sejenisnya
8.      Sumber bahan tambang, seperti minyak bumi, timah, gas alam, dan sejenisnya.
2.2 Sungai
2.2.1 Pengertian Sungai
Sungai adalah aliran air yang besar dan memanjang yang mengalir secara terus-menerus dari hulu (sumber) menuju hilir (muara).  Pada beberapa kasus, sebuah sungai secara sederhana mengalir meresap ke dalam tanah sebelum menemukan badan air lainnya. Melalui sungai merupakan cara yang biasa bagi air hujan yang turun di daratan untuk mengalir ke laut atau tampungan air yang besar seperti danau. Sungai terdiri dari beberapa bagian, bermula dari mata air yang mengalir ke anak sungai. Beberapa anak sungai akan bergabung untuk membentuk sungai utama. Aliran air biasanya berbatasan dengan saluran dengan dasar dan tebing di sebelah kiri dan kanan. Pengujung sungai di mana sungai bertemu laut dikenali sebagai muara sungai.
Sungai merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Air dalam sungai umumnya terkumpul dari presipitasi, seperti hujan, embun, mata air, limpasan bawah tanah, dan di beberapa negara tertentu juga berasal dari lelehan es/salju. Selain air, sungai juga mengalirkan sedimen dan polutan.
2.2.2 Manfaat Sungai
Manfaat sungai adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya potensial untuk dijadikan objek wisata sungai.
2.2.3 Jenis-jenis Sungai
·         Menurut jumlah airnya:
1.      Sungai permanen - yaitu sungai yang debit airnya sepanjang tahun relatif tetap.
2.      Sungai periodik - yaitu sungai yang pada waktu musim hujan airnya banyak, sedangkan pada musim kemarau airnya sedikit.
3.      Sungai episodik - yaitu sungai yang mengalirkan airnya pada musim penghujan, sedangkan pada musim kemarau airnya kering.
4.      Sungai ephemeral - yaitu sungai yang ada airnya hanya pada saat musim hujan. Pada hakekatnya, sungai jenis ini hampir sama dengan jenis episodik, hanya saja pada musim hujan sungai jenis ini airnya belum tentu banyak.
·         Menurut genetiknya:
1.      Sungai konsekwen yaitu sungai yang arah alirannya searah dengan kemiringan lereng.
2.      Sungai subsekwen yaitu sungai yang aliran airnya tegak lurus dengan sungai konsekwen.
3.      Sungai obsekwen yaitu anak sungai subsekwen yang alirannya berlawanan arah dengan sungai konsekwen.
4.      Sungai insekwen yaitu sungai yang alirannya tidak teratur atau terikat oleh lereng daratan.
5.      Sungai resekwen yaitu anak sungai subsekwen yang alirannya searah dengan sungai konsekwen.
6.      Sungai andesen yaitu sungai yang kekuatan erosi ke dalamnya mampu mengimbangi pengangkatan lapisan batuan yang dilalui.
7.      Sungai anaklinal yaitu sungai yang arah alirannya mengalami perubahan karena tidak mampu mengimbangi pengangkatan lapisan batuan.
·         Menurut sumber airnya:
1.    Sungai hujan yaitu sungai yang berasal dari air hujan.
2.    Sungai gletser yaitu sungai yang berasal dari melelehnya es.
3.    Sungai campuran yaitu sungai yang berasal dari air hujan dan lelehan es.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Waktu dan Tempat Peneltian                                          
3.1.1 Waktu dan Tempat
Penelitian dilakukan di Kota Banjar dan penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini dilakukan selama 33 hari di SMA Negeri 1 Banjar dimulai dari tanggal 28 Februari 2015 sampai dengan 02 April 2015, dengan objek penelitiannya adalah acara yang di selenggarakan oleh paguyuban Mojang Jajaka Kota Banjar yang diberinama”Putera Puteri Citanduy”.
3.1.2 Objek Penelitian
Dengan Objek penelitiannya adalah Paguyuban Mojang Jajaka Kota Banjar yang menyelenggarakan acara Putera Puteri Citanduy.
3.1.3 Tahap Penelitian
1. Tahap Persiapan
Tahap persiapan dibagi menjadi tiga bagian, yaitu :
a.    Tahap Pemilihan Objek Penelitian
Pada tahap ini peneliti memilih Organisasi yang berada di Kota Banjar yang memiliki kegiatan berkenaan dengan Sumber Daya Air . Peneliti mencoba mencari informasi mengenai keberadaan objek penelitian kepada masyarakat disekitar lingkungan SMA Negeri 1 Banjar, dengan melakukan perjanjian terhadap ketua Paguyuban Mojang Jajaka Kota Banjar untuk bertemu.
b.    Tahap Persiapan Alat Bantu Pengumpulan Data
Keperluan yang dibutuhkan antara lain pedoman wawancara, pedoman observasi, buku catatan dan kamera.
c.    Tahap Pelaksanaan
Peneliti mulai melakukan wawancara berdasarkan pedoman wawancara. Peniliti mencatat semua jawaban dari beberapa pertanyaan yang diajukan dan hasil observasi yang telah disiapkan.


2.Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan teknik wawancara sebagai metode utama dan observasi sebagai metode pelengkap.
a.    Wawancara dengan pedoman khusus
Wawancara dilakukan kepada tiga golongan keluarga yang satu sama lain tingkat pendidikan dan pendapatannya berbeda-beda, dan ketua RW 15. Peneliti memilih jenis wawancara ini, karena wawancara ini dapat mengarahkan pembicaraan pada kehidupan subjek.
b.    Jenis Observasi
Jenis observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi sistematik yaitu dengan menggunakan pedoman sesuai tujuan.
3. Alat Bantu
Dalam pengumpulan data-data yang diperlukan, peneliliti menggunakan beberapa alat bantu. Peneliti menggunakan alat bantu, antara lain adalah:
a.       pedoman wawancara ini disusun berdasarkan pertanyaan peneliti mengenai pendidikan dan pendapatan yang berpengaruh terhadap kesehatan lingkungan.
b.      Pedoman Observasi ini digunakan untuk melihat kepedulian yang muncul dalam diri subjek, bagaimana seting fisik lingkungan dan aktivitas-aktivitas yang berlangsung. Hasil Observasi ini  digunakan sebagai catatan lapangan bersifat deskriptif.
c.       Kamera yang digunakan untuk mendokumentasikan kondisi lingkungan sekitar subjek, dengan alat bantu ini, peneliti dapat lebih berkonsentrasi pada proses pengambilan data tanpa terganggu dengan kegiatan lain.
4. Teknik Analisa Data
Dalam melakukan analisis data terdapat beberapa tahapan, yaitu mengorganisasikan data dengan rapi, sistematis, dan selengkap mungkin.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Hasil Observasi dan Wawancara
Wawancara dilaksanakan dengan bapak Hilman Fauzan, S.Pd beliau adalah ketua dari “Paguyuban Mojang Jajaka Kota Banjar”  yang beralamat di Perumahan Griya Banjar Raharja blok A4 No.3 Kota Banjar. Tingkat pendidikan terakhir Strata 1 Bahasa Inggris, dan beliau sekarang bekerja sebagai guru di Sekolah Menengah Atas di Kota Banjar.  memutuskan mewawancarai beliau karena memiliki peranan penting di “Paguyuban Mojang Jajaka Kota Banjar”.
 “Putera Puteri Citanduy” yang diselenggarakan oleh “Paguyuban Mojang Jajak Kota Banjar”. bertujuan untuk membangkitkan semangat kaum generasi muda khususnya untuk peduli terhadap lingkungan, umumnya kepada masyarakat Kota Banjar untuk lebih peduli dan lebih mencintai sumber daya air yang berada di Kota Banjar umumnya khususnya sungai Citanduy.
Peranan acara “Putera Puteri Citanduy” terhadap sungai Citanduy. untuk mempromosikan sungai Citanduy sebagai wahana pariwisata di Kota Banjar, mengingat Kota Banjar saat ini minim memiliki wahana pariwisata, selain itu beliau menjawab kami “Paguyuban Mojang Jajaka Kota Banjar” mengadakan kegiatan bakti sosial dan bakti lingkungan, seperti mengadakan dan mengikuti kegiatan lomba dayung di sungai citanduy dalam rangka hari jadi Kota Banjar dengan tujuan meningkatkan kepedulian masyarakat Kota Banjar terhadap sungai Citanduy, mengadakan kegiatan MOKA Road to School dengan tujuan untuk mensosialisasikan tentang kenakalan remaja di Kota Banjar khususnya, mengikuti perlombaan duta BKKBN tingkat Jawa Barat, mengadakan sosialisasi pemakaian helm standar nasional yang bekerjasama dengan pihak kepolisian, dan mengadakan penggalangan dana bantuan yang diberikan kepada korban gunung Merapi bersama “Banjar Peduli Merapi”.
kegiatan yang akan dilakukan duta pariwisata Kota Banjar terutama terhadap keberlangsungan sumber daya air Kota Banjar adalah dengan dilakukannya penanaman sepuluh ribu pohon disekitar sungai Citanduy, dan Situ Mustika. Yang bertujuan untuk menjaga kelestarian sumber daya air yang berada di Kota Banjar. (Hasil wawancara terlampir).
4.2 Pembahasan
            Berdasarkan hasil penelitian dan obsevasi yang kami lakukan. Didapat bahwa acara Putera Puteri Citanduy ini memang bertujuan untuk mempromosikan sungai Citanduy menjadi ikon wisata air. Ini terbukti karena salah satu dari peneliti mengikuti acara tersebut. Sebelum acara tersebut diselenggarakan, peserta dibimbing dan diberi materi mengenai sumber daya air yang ada di Kota Banjar, khususnya sungai Citanduy. Peserta diberi arahan tentang rencana pengembangan Sungai Citanduy yang akan dilakukan oleh pemerintah Kota Banjar Selanjutnya. Selain itu, untuk pemenang diberi kehormatan sebagai duta pariwisata Kota Banjar selama satu periode yang kegiatannya mengenai bakti sosial dan pelestarian alam( sungai Citanduy).
4.2.1 Gambaran Peranan Subjek Mengenai Sumber Daya Air di Kota Banjar
            Acara Putera Puteri Citanduy merupakan acara yang diselenggarakan oleh Paguyuban Mojang Jajaka untuk sungai Citanduy. Acara ini sudah ada sejak tahun 2012. Putera puteri citanduy merupakan ajang pemilihan remaja terbaik di Kota Banjar untuk dijadikan sebagai duta pariwisata dan sebagai panutan masyarakat Kota Banjar untuk menjaga kelestarian sungai Citanduy.
            Sebelum acara diselenggarakan, peserta mendapatkan pengarahan dan pemberian materi tentang sumber daya air. Selain itu, peserta diberi pelatihan bagaimana sikap yang baik terhadap masyarakat, lingkungan sekitar, dan bagaimana berpenampilan yang baik. Sikap yang baik terhadap masyarakat seperti intonasi ketika berbicara dengan masyarakat, gesture tubuh ketika berhdapan dengan masyarakat secara langsung.
            Sikap yang baik terhadap lingkungan seperti tidak membuang sampah sembarangan, baik itu di jalan ataupun ke sungai. Kemudian mengajak masyarakat untuk peduli terhadap sumber daya air yang ada, mengingat air itu sangat penting bagi kelangsungan hidup.
            Dari sekian banyak peserta, dipilih yang terbaik untuk menjadi duta di bidang pariwisata, khususnya pariwisata air di Kota Banjar. Duta tersebut diberi tugas untuk mengikuti agenda kegiatan yang dibuat oleh pemerintah Kota Banjar, seperti mengikuti bakti sosial, peresmian gedung, dan yang paling utama mengikuti acara yang berhubungan dengan sungai Citanduy di kemudian hari, misalnya seperti acara Festival Citanduy.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa kegiatan yang diselenggarakan oleh “Paguyuban Mojang Jajaka Kota Banjar” yang diberi nama “Putera Puteri Citanduy” memiliki peranan terhadap sumber daya air di Kota Banjar umumnya khususnya terhadap sungai Citanduy. Peranan yang dilakukan yaitu mempromosikan sungai Citanduy menjadi area pariwisata bagi masyarakat Kota Bajar dan menjadikan masyarakat Kota Banjar menjadi lebih peduli terhadap kelestarian sungai Citanduy.
5.2 Saran
5.2.1 Bagi Pemerintah
Kepada pemerintah diharapkan untuk bisa terus mendukung dan memfasilitasi kegiatan tersebut sehingga masyarakat Kota Banjar dapat ikut serta guna mewujudkan kesadaran akan pentingnya sungai Citanduy.
5.2.2 Bagi Paguyuban Mojang Jajaka Kota Banjar
Kepada Paguyuban Mojang Jajaka diharapkan untuk terus mengembangkan acara Putera Puteri Citanduy, juga untuk memunculkan inovasi lain yang berhubungan dengan keberlangsungan sumber daya air Citanduy. Serta mampu bertanggung jawab akan kepercayaan yang diberikan oleh pemerintah untuk mewujudkan harapan kota banjar yaitu menjadikan sungai Citanduy sebagai ikon pariwisata air di Kota Banjar.
5.2.3 Bagi Masyarakat
Kepada masyakarat diharapkan untuk berpartisipasi dan mendukung program yang diadakan pemerintah maupun lembaga/organisai yang ada dalam upaya mengembangkan objek pariwisata air di Kota Banjar, serta harus berperan aktif di dalamnya.

 DAFTAR PUSTAKA
Keraf, Sonny, A. (2002). Etika Lingkungan. Jakarta:PT Kompas Media Nusantara.
Tomasello, Heather, dan Henderson, Joyce. (2003). Strategies for Winning Science Fair Project. Penerbit John Wiley dan Sons, Inc.
http://id.wikipedia.org/wiki/Sumber_daya_air (diakses tanggal 27 Maret 2015)
http://id.wikipedia.org/wiki/Sungai (diakses tanggal 27 Maret 2015)


My Profile

Pertama !
Description: Photo1190.jpg
            Penulis bernama Rizaldy Al Rassyid, yang lahir di Ciamis pada tanggal 17 November 1997, merupakan anak pertama dari pasangan suami istri Bapak Aceng Dadan Nurdnai dan Ibu Dedeh.
            Pendidikan yang pernah ditempuh yaitu  SD Negeri 2 Karangkamulyan lulus tahun 2010, diteruskan ke SMP Negeri 1 Banjar lulus tahun 2013, dan diteruskan ke SMA Negeri 1 Banjar sampai sekarang.
            Karya ilmiah yang pernah dibuat berupa Proposal Rencana Bisnis Wirausaha yang diikut sertakan pada perlombaan GALAKSI (Gelar Aksi Siswa) pada tahun 2013. Karena telah memiliki pengalaman dalam perlombaan karya tulis ilmiah, penulis berniat mengikuti kembali perlombaan dengan tujuan ingin mengembangkan bakat yang ada di dalam diri.