(Studi
kasus pada masyarakat di Kota Banjar)
Penulis
1 : Fairuz Sani, Penulis 2 : Rizaldy Al Rassyid, Penulis 3 : Riyan Nurdiana
SMA
Negeri 1 Banjar
Jalan
KH Mustofa No. 1
ABSTRAKSI
Saat
ini banyak sekali permasalahan mengenai kesehatan lingkungan yang dialami oleh
masyarakat di Kota Banjar, salah satunya tentang permasalahan sumber daya air
yang berada di Kota Banjar, diakibatkan oleh ketidak peduliannya masyarakat
Kota Banjar terhadap sumber daya air. Permasalahan tersebut membuat sebagian masyarkat khususnya Paguyuban Mojang
Jajaka Kota Banjar tertarik untuk melestarikan sumber daya air yang ada di Kota
Banjar yaitu dengan membuat acara pemilihan duta pariswisata air pada acara
Putera Puteri Citanduy.
Dari
pemilihan duta tersebut nantinya akan mewakili dan menjadi percontohan masyarakat
umum di Kota Banjar agar lebih mencintai dan melindungi sumber daya air
khususnya sumber daya air sungai Citanduy. Banyak sekali kegiatan yang
dilakukan oleh putera puteri Citanduy yang telah terpilih, kegiatan tersebut
semata-mata untuk mengajak seluruh lapisan masyarakat di Kota Banjar untuk
berperan aktif dalam upaya perlindungan sumber daya air sungai Citanduy.
Kata
kunci : Permasalahan sumber daya air yang ada di Kota Banjar, Peranan duta
putera puteri Citanduy, tujuan diadakannya acara pemilihan duta putera-puteri
Citanduy.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
LATAR BELAKANG
Kehidupan manusia pada
saat ini sangat bergantung pada air. Air merupakan sumber daya alam yang dapat
diperbaharui, misalnya melalui proses daur air di alam. Masyarakat banyak
menggunakan air sebagai kebutuhan hidupnya. Khususnya masyarakat di Kota Banjar
dan umumnya masyarakat di Indonesia. Kota Banjar merupakan sebuah kota di
Provinsi Jawa Barat, Indonesia yang berada di perbatasan dengan kabupaten
Cilacap. Kota Banjar adalah suatu wilayah yang berada pada ketinggian 16 meter
dpl - 356 m dpl. Yang sebagian wilayahnya merupakan dataran rendah yang
dikelilingi perbukitan dan memiliki aliran sungai yaitu Sungai Citanduy.
Sungai citanduy
merupakan aliran sungai yang membatasi dua provinsi yaitu provinsi Jawa Barat
dan Provinsi Jawa Tengah salah satunya Desa Sukanegara, Kertajaya,
Maruyungsari, dan Desa Paledah Kecamatan Padaharang Kabupaten Pangandaran dengan Desa
Sidanegara Kecamatan Kedungreja,
Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Masyarakat di Kota
Banjar banyak yang memanfaatkan Sungai Citanduy sebagai kebutuhan hidupnya.
Tidak hanya itu, ada sebagian masyarakat yang ingin melestarikan sumber daya
air agar masyarakat peduli terhadap Sungai Citanduy. Sebagian masyarakat yang
dimaksud yaitu “Paguyuban Mojang Jajaka Kota Banjar”
Paguyuban Mojang Jajaka
Kota Banjar berdiri tanggal 14 Juli 2007 bertepatan dengan Pasanggiri Moka
Banjar yang ke-5, yang diprakarsai oleh kang Tian Septian S.Pd, kang Zia
Perdana ST, kang Ade Hendrik ST, Teh Maya Dewi SH, Teh Tatum Maziatunnisa S.Pd.
Dan ketua terpilih Kang Hilman Fauzan, S.Pd.
Sejak tahun 2008,
Paguyuban Mojang Jajaka Kota Banjar sudah menyelenggarakan acara yang bertujuan
untuk melestarikan Sungai Citanduy dengan harapan bahwa Sungai Citanduy dapat
menjadi area wisata air. Acara tersebut yaitu Festival Citanduy. Dan pada tahun
2012 sampai sekarang Paguyuban Mojang Jajaka Kota Banjar menyelenggarakan acara
“Putera Puteri Citanduy” dengan tujuan yang sama dan diikuti oleh remaja
se-Kota Banjar.
1.2
RUMUSAN MASALAH
1. Apa tujuan diselenggarakannya Putera Puteri
Citanduy di Kota Banjar?
2. Bagaimana peranan acara Putera Puteri Citanduy
terhadap Sungai Citanduy?
1.3
TUJUAN
Tujuan penulisan ini, yakni untuk
mengetahui peranan paguyuban mojang jajaka
melalui acara putera puteri citanduy terhadap sumber daya air di Kota Banjar.
BAB
II
KAJIAN
PUSTAKA
2.1 Sumber Daya
Air
2.1.1
Pengertian Sumber Daya Air
Sumber daya air adalah sumber daya berupa air yang berguna atau
potensial bagi manusia. Kegunaan air meliputi penggunaan di bidang pertanian,
industri, rumah tangga, rekreasi, dan aktivitas lingkungan. Sangat jelas
terlihat bahwa seluruh manusia membutuhkan air tawar.
2.1.2
Pengelolaan Sumber Daya Air
Dalam Undang-Undang Dasar Tahun 1945 pasal 33 ayat 3 disebutkan
bahwa : “Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya, dikuasai
negara dan dipergunakan sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat secara adil dan
merata”. Selanjutnya pasal ini dijelaskan lebih lanjut dalam Undang-Undang
No.7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air, bahwa:
1.
Sumber
Daya Air merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa yang memberikan manfaat
serbaguna untuk mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat di segala bidang
baik sosial, ekonomi, budaya, politik maupun bidang ketahanan nasional.
2.
Dalam
menghadapi ketidakseimbangan antara ketersediaan air yang cenderung menurun,
dan kebutuhan air yang cenderung meningkat sejalan dengan perkembangan jumlah
penduduk dan peningkatan aktivitas ekonomi masyarakat, sumberdaya air harus
dikelola, dipelihara, dimanfaatkan, dilindungi dan dijaga kelestariannya dengan
memberikan peran kepada masyarakat dalam setiap tahapan pengelolaan sumberdaya
air.
3.
Pengelolaan
sumberdaya air perlu diarahkan untuk mewujudkan sinergi dan keterpaduan antar
wilayah, antar sektor, dan antar generasi dalam rangka memperkokoh persatuan
dan kesatuan bangsa.
Penggunaan air dapat dikategorikan sebagai penggunaan konsumtif dan
non-konsumtif. Air dikatakan digunakan secara konsumtif jika air tidak dengan
segera tersedia lagi untuk penggunaan lainnya, misalnya irigasi (di mana
penguapan dan penyerapan ke dalam tanah serta penyerapan oleh tanaman dan hewan
ternak terjadi dalam jumlah yang cukup besar).
Jika air yang digunakan tidak mengalami kehilangan serta dapat
dikembalikan ke dalam sistem perairan permukaan (setelah diolah jika air
berbentuk limbah), maka air dikatakan digunakan secara non-konsumtif dan dapat
digunakan kembali untuk keperluan lainnya, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Diantaranya sebagai berikut :
1.
Sumber
bahan pangan. Manusia dan hewan dapat memperoleh sumber makanan dari perairan, seperti
berbagai jenis ikan, rumput laut, kepiting, udang, kerang dan lainnya.
2.
Prasarana
lalulintas air antar pulau atau antarbenua. Wilayah yang didominasi oleh
perairan sangat bergantung pada lalulintas air, seperti adanya sungai atau
laut inilah hubungan antar wilayah dapat
erjalin.
3.
Fungsi
energi seperti pembangkit tenaga. Pergerakan air pasang dan surut dapat
menghasilkan energi listrik. Selain itu, arus laut dapat dimanfaatkan ebagai
energi pendorong perahu secara alami.
4.
Fungsi
rekreasi. Kondisi pantai, danau, dan lau yang indah dan bersih difungsikan
sebagai objek wisata.
5.
Fungsi
pengaturan iklim. Perbedaan sifat fisik air laut dan daeratan dapat memengaruh
gereakan udara (angin). Hal ini selanjutnya memanaskan perairan dan
mengakibatkan penguapan kemudian turun sebagai hujan.
6.
Sebagai
tempat usaha perikanan. Manusia memanfaatkan perairan sebagai usaha perikanan,
seperti tambank udang, pengembangbiakan kerang mutiara dan sejenisnya.
7.
Sumber
mineral, seperti garam, kalium karbonat, dan sejenisnya
8.
Sumber
bahan tambang, seperti minyak bumi, timah, gas alam, dan sejenisnya.
2.2
Sungai
2.2.1
Pengertian Sungai
Sungai adalah aliran air yang besar dan memanjang yang mengalir
secara terus-menerus dari hulu (sumber) menuju hilir (muara). Pada beberapa kasus, sebuah sungai secara
sederhana mengalir meresap ke dalam tanah sebelum menemukan badan air lainnya.
Melalui sungai merupakan cara yang biasa bagi air hujan yang turun di daratan
untuk mengalir ke laut atau tampungan air yang besar seperti danau. Sungai terdiri
dari beberapa bagian, bermula dari mata air yang mengalir ke anak sungai.
Beberapa anak sungai akan bergabung untuk membentuk sungai utama. Aliran air
biasanya berbatasan dengan saluran dengan dasar dan tebing di sebelah kiri dan
kanan. Pengujung sungai di mana sungai bertemu laut dikenali sebagai muara
sungai.
Sungai merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Air dalam
sungai umumnya terkumpul dari presipitasi, seperti hujan, embun, mata air,
limpasan bawah tanah, dan di beberapa negara tertentu juga berasal dari lelehan
es/salju. Selain air, sungai juga mengalirkan sedimen dan polutan.
2.2.2
Manfaat Sungai
Manfaat sungai adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air
minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya potensial
untuk dijadikan objek wisata sungai.
2.2.3
Jenis-jenis Sungai
·
Menurut
jumlah airnya:
1.
Sungai
permanen - yaitu sungai yang debit airnya sepanjang tahun relatif tetap.
2.
Sungai
periodik - yaitu sungai yang pada waktu musim hujan airnya banyak, sedangkan
pada musim kemarau airnya sedikit.
3.
Sungai
episodik - yaitu sungai yang mengalirkan airnya pada musim penghujan, sedangkan
pada musim kemarau airnya kering.
4.
Sungai
ephemeral - yaitu sungai yang ada airnya hanya pada saat musim hujan. Pada
hakekatnya, sungai jenis ini hampir sama dengan jenis episodik, hanya saja pada
musim hujan sungai jenis ini airnya belum tentu banyak.
·
Menurut
genetiknya:
1.
Sungai
konsekwen yaitu sungai yang arah alirannya searah dengan kemiringan lereng.
2.
Sungai
subsekwen yaitu sungai yang aliran airnya tegak lurus dengan sungai konsekwen.
3.
Sungai
obsekwen yaitu anak sungai subsekwen yang alirannya berlawanan arah dengan
sungai konsekwen.
4.
Sungai
insekwen yaitu sungai yang alirannya tidak teratur atau terikat oleh lereng
daratan.
5.
Sungai
resekwen yaitu anak sungai subsekwen yang alirannya searah dengan sungai
konsekwen.
6.
Sungai
andesen yaitu sungai yang kekuatan erosi ke dalamnya mampu mengimbangi
pengangkatan lapisan batuan yang dilalui.
7.
Sungai
anaklinal yaitu sungai yang arah alirannya mengalami perubahan karena tidak
mampu mengimbangi pengangkatan lapisan batuan.
·
Menurut
sumber airnya:
1.
Sungai
hujan yaitu sungai yang berasal dari air hujan.
2.
Sungai
gletser yaitu sungai yang berasal dari melelehnya es.
3.
Sungai
campuran yaitu sungai yang berasal dari air hujan dan lelehan es.
BAB
III
METODE
PENELITIAN
3.1.
Waktu dan Tempat Peneltian
3.1.1 Waktu dan
Tempat
Penelitian dilakukan di Kota Banjar dan penyusunan Karya Tulis
Ilmiah ini dilakukan selama 33 hari di SMA Negeri 1 Banjar dimulai dari tanggal
28 Februari 2015 sampai dengan 02 April 2015, dengan objek penelitiannya adalah
acara yang di selenggarakan oleh paguyuban Mojang Jajaka Kota Banjar yang
diberinama”Putera Puteri Citanduy”.
3.1.2
Objek Penelitian
Dengan Objek penelitiannya adalah Paguyuban Mojang Jajaka Kota
Banjar yang menyelenggarakan acara Putera Puteri Citanduy.
3.1.3
Tahap Penelitian
1.
Tahap Persiapan
Tahap
persiapan dibagi menjadi tiga bagian, yaitu :
a.
Tahap Pemilihan Objek Penelitian
Pada tahap ini peneliti memilih Organisasi yang berada di
Kota Banjar yang memiliki kegiatan berkenaan dengan Sumber Daya Air . Peneliti mencoba mencari informasi
mengenai keberadaan objek penelitian kepada masyarakat disekitar lingkungan SMA
Negeri 1 Banjar, dengan melakukan perjanjian terhadap ketua Paguyuban Mojang
Jajaka Kota Banjar untuk bertemu.
b.
Tahap Persiapan Alat Bantu Pengumpulan
Data
Keperluan yang dibutuhkan antara lain
pedoman wawancara, pedoman observasi, buku catatan dan kamera.
c.
Tahap Pelaksanaan
Peneliti mulai melakukan wawancara berdasarkan pedoman wawancara. Peniliti
mencatat semua jawaban dari beberapa pertanyaan yang diajukan dan hasil
observasi yang telah disiapkan.
2.Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, peneliti akan
menggunakan teknik wawancara sebagai metode utama dan observasi sebagai metode pelengkap.
a.
Wawancara dengan pedoman khusus
Wawancara dilakukan kepada tiga golongan
keluarga yang satu sama lain tingkat pendidikan dan pendapatannya berbeda-beda,
dan ketua RW 15. Peneliti memilih jenis wawancara ini, karena wawancara ini
dapat mengarahkan pembicaraan pada kehidupan subjek.
b.
Jenis Observasi
Jenis
observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi sistematik yaitu
dengan menggunakan pedoman sesuai tujuan.
3. Alat Bantu
Dalam pengumpulan data-data yang
diperlukan, peneliliti menggunakan beberapa alat bantu. Peneliti menggunakan
alat bantu, antara lain adalah:
a.
pedoman wawancara ini disusun berdasarkan pertanyaan
peneliti mengenai pendidikan dan pendapatan yang berpengaruh terhadap kesehatan
lingkungan.
b.
Pedoman Observasi ini digunakan untuk melihat
kepedulian yang muncul dalam diri subjek, bagaimana seting fisik lingkungan dan
aktivitas-aktivitas yang berlangsung. Hasil Observasi ini digunakan sebagai catatan lapangan bersifat
deskriptif.
c. Kamera yang digunakan
untuk mendokumentasikan kondisi lingkungan sekitar subjek, dengan alat bantu
ini, peneliti dapat lebih berkonsentrasi pada proses pengambilan data tanpa
terganggu dengan kegiatan lain.
4. Teknik Analisa Data
Dalam
melakukan analisis data terdapat beberapa tahapan, yaitu mengorganisasikan data
dengan rapi, sistematis, dan selengkap mungkin.
BAB
IV
HASIL
PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Penelitian
4.1.1 Hasil
Observasi dan Wawancara
Wawancara dilaksanakan dengan bapak Hilman Fauzan, S.Pd beliau
adalah ketua dari “Paguyuban Mojang Jajaka Kota Banjar” yang beralamat di Perumahan Griya Banjar
Raharja blok A4 No.3 Kota Banjar. Tingkat pendidikan terakhir Strata 1 Bahasa
Inggris, dan beliau sekarang bekerja sebagai guru di Sekolah Menengah Atas di
Kota Banjar. memutuskan mewawancarai
beliau karena memiliki peranan penting di “Paguyuban Mojang Jajaka Kota
Banjar”.
“Putera Puteri Citanduy”
yang diselenggarakan oleh “Paguyuban Mojang Jajak Kota Banjar”. bertujuan untuk
membangkitkan semangat kaum generasi muda khususnya untuk peduli terhadap
lingkungan, umumnya kepada masyarakat Kota Banjar untuk lebih peduli dan lebih
mencintai sumber daya air yang berada di Kota Banjar umumnya khususnya sungai
Citanduy.
Peranan acara “Putera Puteri Citanduy” terhadap sungai Citanduy. untuk
mempromosikan sungai Citanduy sebagai wahana pariwisata di Kota Banjar,
mengingat Kota Banjar saat ini minim memiliki wahana pariwisata, selain itu
beliau menjawab kami “Paguyuban Mojang Jajaka Kota Banjar” mengadakan kegiatan
bakti sosial dan bakti lingkungan, seperti mengadakan dan mengikuti kegiatan
lomba dayung di sungai citanduy dalam rangka hari jadi Kota Banjar dengan
tujuan meningkatkan kepedulian masyarakat Kota Banjar terhadap sungai Citanduy,
mengadakan kegiatan MOKA Road to School dengan tujuan
untuk mensosialisasikan tentang kenakalan remaja di Kota Banjar khususnya,
mengikuti perlombaan duta BKKBN tingkat Jawa Barat, mengadakan sosialisasi
pemakaian helm standar nasional yang bekerjasama dengan pihak kepolisian, dan
mengadakan penggalangan dana bantuan yang diberikan kepada korban gunung Merapi
bersama “Banjar Peduli Merapi”.
kegiatan yang akan dilakukan duta pariwisata Kota Banjar terutama
terhadap keberlangsungan sumber daya air Kota Banjar adalah dengan dilakukannya
penanaman sepuluh ribu pohon disekitar sungai Citanduy, dan Situ Mustika. Yang bertujuan
untuk menjaga kelestarian sumber daya air yang berada di Kota Banjar. (Hasil
wawancara terlampir).
4.2
Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian dan obsevasi yang kami lakukan. Didapat
bahwa acara Putera Puteri Citanduy ini memang bertujuan untuk mempromosikan
sungai Citanduy menjadi ikon wisata air. Ini terbukti karena salah satu dari
peneliti mengikuti acara tersebut. Sebelum acara tersebut diselenggarakan,
peserta dibimbing dan diberi materi mengenai sumber daya air yang ada di Kota
Banjar, khususnya sungai Citanduy. Peserta diberi arahan tentang rencana
pengembangan Sungai Citanduy yang akan dilakukan oleh pemerintah Kota Banjar
Selanjutnya. Selain itu, untuk pemenang diberi kehormatan sebagai duta
pariwisata Kota Banjar selama satu periode yang kegiatannya mengenai bakti
sosial dan pelestarian alam( sungai Citanduy).
4.2.1
Gambaran Peranan
Subjek Mengenai Sumber Daya Air di Kota Banjar
Acara Putera Puteri Citanduy merupakan acara yang
diselenggarakan oleh Paguyuban Mojang Jajaka untuk sungai Citanduy. Acara ini
sudah ada sejak tahun 2012. Putera puteri citanduy merupakan ajang pemilihan
remaja terbaik di Kota Banjar untuk dijadikan sebagai duta pariwisata dan
sebagai panutan masyarakat Kota Banjar untuk menjaga kelestarian sungai
Citanduy.
Sebelum acara diselenggarakan, peserta mendapatkan
pengarahan dan pemberian materi tentang sumber daya air. Selain itu, peserta
diberi pelatihan bagaimana sikap yang baik terhadap masyarakat, lingkungan sekitar,
dan bagaimana berpenampilan yang baik. Sikap yang baik terhadap masyarakat
seperti intonasi ketika berbicara dengan masyarakat, gesture tubuh
ketika berhdapan dengan masyarakat secara langsung.
Sikap yang baik terhadap lingkungan seperti tidak membuang
sampah sembarangan, baik itu di jalan ataupun ke sungai. Kemudian mengajak
masyarakat untuk peduli terhadap sumber daya air yang ada, mengingat air itu
sangat penting bagi kelangsungan hidup.
Dari sekian banyak peserta, dipilih yang terbaik untuk
menjadi duta di bidang pariwisata, khususnya pariwisata air di Kota Banjar.
Duta tersebut diberi tugas untuk mengikuti agenda kegiatan yang dibuat oleh
pemerintah Kota Banjar, seperti mengikuti bakti sosial, peresmian gedung, dan
yang paling utama mengikuti acara yang berhubungan dengan sungai Citanduy di
kemudian hari, misalnya seperti acara Festival Citanduy.
BAB
V
KESIMPULAN
DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Dari penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa kegiatan yang
diselenggarakan oleh “Paguyuban Mojang Jajaka Kota Banjar” yang diberi nama
“Putera Puteri Citanduy” memiliki peranan terhadap sumber daya air di Kota
Banjar umumnya khususnya terhadap sungai Citanduy. Peranan yang dilakukan yaitu
mempromosikan sungai Citanduy menjadi area pariwisata bagi masyarakat Kota Bajar
dan menjadikan masyarakat Kota Banjar menjadi lebih peduli terhadap kelestarian
sungai Citanduy.
5.2
Saran
5.2.1
Bagi Pemerintah
Kepada pemerintah diharapkan untuk bisa terus mendukung dan
memfasilitasi kegiatan tersebut sehingga masyarakat Kota Banjar dapat ikut
serta guna mewujudkan kesadaran akan pentingnya sungai Citanduy.
5.2.2
Bagi Paguyuban Mojang Jajaka Kota Banjar
Kepada Paguyuban Mojang Jajaka diharapkan untuk terus mengembangkan
acara Putera Puteri Citanduy, juga untuk memunculkan inovasi lain yang
berhubungan dengan keberlangsungan sumber daya air Citanduy. Serta mampu bertanggung
jawab akan kepercayaan yang diberikan oleh pemerintah untuk mewujudkan harapan
kota banjar yaitu menjadikan sungai Citanduy sebagai ikon pariwisata air di
Kota Banjar.
5.2.3
Bagi Masyarakat
Kepada masyakarat diharapkan untuk berpartisipasi dan mendukung
program yang diadakan pemerintah maupun lembaga/organisai yang ada dalam upaya
mengembangkan objek pariwisata air di Kota Banjar, serta harus berperan aktif
di dalamnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Keraf,
Sonny, A. (2002). Etika Lingkungan. Jakarta:PT Kompas Media Nusantara.
Tomasello,
Heather, dan Henderson, Joyce. (2003). Strategies for Winning Science Fair Project.
Penerbit John Wiley dan Sons, Inc.
http://id.wikipedia.org/wiki/Sungai (diakses tanggal 27 Maret 2015)
http://www.artikellingkunganhidup.com/8-manfaat-sumber-daya-air.html (diakses tanggal 27 Maret 2015)